Menyajikan Berita Akurat, Aktual dan Anti Hoax Sartono Klaim Soal Dugaan Penyidik Polres Konawe Terima Upeti Tidak Benar - SNIPER JURNALIS
News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sartono Klaim Soal Dugaan Penyidik Polres Konawe Terima Upeti Tidak Benar

Sartono Klaim Soal Dugaan Penyidik Polres Konawe Terima Upeti Tidak Benar



SNIPERJURNALIS.COM, KONAWE - Sartono, pengusaha kayu olahan asal Kabupaten Konawe Utara secara tegas membantah telah mentransfer sejumlah uang kepada penyidik Kepolisian Resort Konawe karena kayu miliknya tidak dilengkapi dokumen.

"Semua itu bohong, tidak ada benarnya itu beritanya. Saya tidak tahu tiba-tiba ada berita begitu," kata Sartono saat dikonfirmasi awak media ini, Minggu malam, 10 September 2023 via telpon selulernya.

Sartono pun menyayangkan berita yang terbit di salah satu media tersebut. Kata dia, wartawan media tersebut seharusnya melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada dirinya sebelum berita itu ditayangkan. Agar informasi yang disampaikan ke publik bisa dipertanggungjawabkan.

"Saya tidak tahu sopir itu dapat informasi dari mana. Kadang juga itu sopir mengada-ada," ujarnya.

Menurut Sartono, sopir itu harus mempertanggung jawabkan ucapannya. Dia harus buktikan itu bukti transfer dan juga siapa yang memberikan dia informasi tentang adanya permintaan uang tersebut.

"Adakah bukti transfer dia pegang, pernahkah saya telpon dia, bicara sama dia dan sampaikan angkanya begini-gini. Saya siap dikonfrontir dengan itu sopir," tegasnya.

Atas pemberitaan tersebut, Sartono mengaku sangat dirugikan. Karena dianggap telah merusak citra kepolisian khususnya Polres Konawe.

"Saya yang tidak enak dengan Polres, seakan - akan saya ini. Tapi kan nanti dilihat kebenarannya. Pernah kah saya kasi lihat bukti transfer, pernah kah saya bicara sama dia saya dikasi bayar segini. Dan dia harus jelaskan bosnya itu siapa," ucap Sartono.

"Kalau saya, saya bantah habis itu. Terkahir kasi ketemu saya itu sopir dan wartawan yang tulis itu berita. Pernah kah saya duduk bersama dan sampaikan semua itu. Intinya informasi yang disampaikan di media itu adalah Hoaks," pungkas Sartono.

Sebelumnya diberitakan di salah satu media online bahwa penyidik Polres Konawe diduga telah meminta sejumlah uang kepada pengusaha kayu. Hal tersebut diungkap oleh salah seorang sopir yang memuat Kayu Olahan dari Kabupaten Konawe Utara.

Kapolres Konawe AKBP Ahmad Setiadi, S.IK melalui KBO Reskrim IPDA Fajar Sapan, SH menyebut tudingan yang disampaikan melalui salah satu media itu tidak berdasar dan harus dibuktikan kebenarannya. Oleh karenanya, Polres Konawe akan mengundang penulis berita tersebut untuk dilakukan klarifikasi.

"Tidak ada yang seperti itu (Pungli). Tuduhan ini tidak main-main, harus mereka buktikan kebenarannya karena ini berkaitan dengan citra institusi Polri," tegas IPDA Fajar Sapan, Senin 11 September 2023.

Meski demikian, KBO Reskrim mempersilahkan kepada pihak yang memiliki bukti pungli itu untuk dilaporkan ke bagian Paminal Polri agar dilakukan penyelidikan.

"Kalau dalam penyelidikan itu anggota yang dimaksud melanggar pasti akan diberikan tindakan tegas," jelas Fajar sapaan akrab KBO Reskrim Konawe. 

Perlu diketahui sebelumnya diberitakan, Sekretaris GPSI Provinsi Sulawesi tenggara (Sultra) Rusdin, menduga ada oknum anggota kepolisian yang bertugas di Polres Kabupaten Konawe, lakukan pungutan liar atau Pungli. 

Rusdin mengatakan, pada saat melintas di depan makam lakidende melihat ada dua unit kendaraan roda enam terparkir di tepi jalan. Karena hal itu dirinya langsung bertanya kepada salah seorang supir truk tersebut. 

Kemudian, Rusdin mengatakan saat bertanya kepada supir truk tersebut yang kebetulan ada di sekitar kendaraan, saat itu inisial R (Supir) mengaku bahwa yang di angkut adalah kayu dari Konut. 

"R juga mengaku, bahwa meraka sempat di tahan oknum penyidik polres Konawe inisial M sekitar jam 3 Subuh," ucap Rusdin, Minggu (10/09/2023). 

Di tempat terpisah inisial A yang juga supir truk yang membawa kendaraan roda enam juga tidak mau di sebutkan nomor kendaraannya, mengatakan awalnya oknum penyidik polres Konawe seakan menuduh kami memakai dokumen terbang. 

"Saya jawab pak itu dokumen asli, tapi sudah bosku transfer Rp. 30 juta, Awal mereka minta Rp. 100 juta tapi bosku bilang terlalu mahal yang jelas saya tidak tau di transfer sama siapa apakah sama penyidik inisial M atau sama anggotanya yang jelas sudah di kirimkan pak," ucap A. 

Karena hal tersebut, Ketua GPSI Rusdin mengatakan sangat menyayangkan oknum penyidik Polres Konawe sampai berbuat begitu sangat tidak terpuji.

Menurutnya, seharusnya kalau memang mereka melanggar atau menyalahi aturan yang berlaku tahan dan proses sesuai hukum yang berlaku. 

"Tapi ini tidak, malah sopirnya yang di panggil ke kepolres terus mobilnya sengaja di parkir depan makam lakidende untuk lebih tepatnya depan toko dealer kubota Konawe," ujarnya. 

Selaku ketua GPSI Sultra ia menegaskan mendesak Kapolres Konawe untuk memanggil dan memeriksa anggotanya agar tidak terjadi lagi seperti itu. 

"Kami minta kapolres Konawe panggil dan periksa para anggotanya," tegasnya. (*)



Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar