Audiensi Hangat Wali Kota Surabaya dengan Forum Solidaritas Madura Indonesia Capai Kesepakatan Soal Penataan Parkir Toko Modern
Surabaya, Sniperjurnalis.com, Pemerintah Kota Surabaya bersama Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) menggelar audiensi penuh keakraban di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, membahas penataan dan penertiban lahan parkir toko modern di Kota Surabaya.
Pertemuan yang berlangsung pada Kamis malam (12/6) itu dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Dr. Eri Cahyadi, ST., MT., bersama sekitar 30 tokoh masyarakat Madura dan pejabat penting Pemkot Surabaya.
Diskusi yang berlangsung selama lebih dari dua jam ini menghasilkan sejumlah kesepakatan penting terkait tata kelola parkir di toko modern dan restoran.
Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa kebijakan penataan parkir bukan untuk mendiskreditkan pihak manapun, melainkan demi keteraturan, kenyamanan masyarakat, serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kita ingin Surabaya menjadi kota yang nyaman dan tertib. Penataan parkir ini bukan hanya untuk pemasukan daerah, tapi juga demi kesejahteraan para juru parkir. Toko modern harus tunduk pada aturan, dan juru parkir harus memberikan rasa aman," ujarnya.
Dalam audiensi tersebut, Ketua FSMI sekaligus Ketua Ikatan Persatuan Putra Madura (IPPAMA) H. Rasyid, serta Ketua Paguyuban Juru Parkir Kota Surabaya H. Izul, menyatakan dukungan penuh terhadap program pemerintah.
Mereka sepakat untuk bersama-sama mendukung pengelolaan parkir yang profesional dan transparan demi meningkatkan PAD dan keamanan kawasan parkir.
Selain itu, Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI), Baihaki Akbar, SE., SH., mengimbau agar narasi di media sosial tidak memicu stigma negatif dan hasutan yang dapat merusak hubungan antar kelompok masyarakat.
Kesepakatan yang dihasilkan meliputi kelanjutan program penataan dan penertiban lahan parkir oleh Pemkot, dukungan pengelola parkir terhadap peningkatan PAD dan kesejahteraan juru parkir, serta rencana penerapan sistem parkir pascabayar atau prabayar secara menyeluruh.
Para pengusaha toko modern juga akan segera diundang untuk sosialisasi sistem baru, dengan sanksi ancaman tegas bagi yang tidak mematuhi, termasuk kemungkinan perjanjian tempat usaha.
Sebagai hasil positif dari dialog ini, FSMI memutuskan membatalkan rencana aksi unjuk rasa yang semula dijadwalkan pada 16 Juni 2025 di Balai Kota Surabaya.
Baihaki Akbar menegaskan bahwa gagal, kini memahami tujuan Pemkot dan siap mendukung penerapan kebijakan ini secara adil dan transparan.
Audiensi ini menjadi contoh nyata bahwa komunikasi dan musyawarah dapat menjembatani perbedaan pandangan tanpa harus turun ke jalan, serta membuka peluang kolaborasi jangka panjang untuk mewujudkan Surabaya yang lebih inklusif, tertib, dan sejahtera.
Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen membangun kota yang nyaman, tertib, dan sejahtera melalui berbagai program yang melibatkan masyarakat luas, termasuk penataan tata kota dan peningkatan layanan publik.
(Redho)
Posting Komentar