Menyajikan Berita Akurat, Aktual dan Anti Hoax Mahasiswa Temukan Kejanggalan Proyek Aspal Rp400 Juta di Galesong Selatan - SNIPER JURNALIS
News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Mahasiswa Temukan Kejanggalan Proyek Aspal Rp400 Juta di Galesong Selatan

Mahasiswa Temukan Kejanggalan Proyek Aspal Rp400 Juta di Galesong Selatan


Takalar, Sniperjurnalis.com, Proyek pengaspalan jalan desa di Desa Sawakong, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, yang menelan anggaran sekitar Rp400 juta dari APBD Perubahan 2025, diduga kuat bermasalah.

Pekerjaan yang baru saja rampung tersebut kini menjadi sorotan tajam mahasiswa lantaran ketebalan dan kualitas aspal diduga tidak sesuai spesifikasi teknis dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Proyek yang dikerjakan oleh CV Apar Prima Perkasa itu berlokasi di ruas jalan pemukiman warga. Namun, alih-alih menghadirkan infrastruktur yang kokoh dan tahan lama, hasil pekerjaan justru memunculkan kecurigaan adanya pengurangan volume pekerjaan yang berpotensi merugikan keuangan daerah.

Dugaan tersebut diungkapkan oleh Aliansi Pelajar Mahasiswa Indonesia (ASMAN PS) setelah melakukan pemantauan dan pengukuran langsung di lapangan pada Kamis (26/12/2025).

“Dalam dokumen RAB, lapisan AC-BC seharusnya setebal 4 cm dan AC-WC setebal 3 cm, total 7 cm. Tapi fakta di lapangan sangat jauh berbeda,” ungkap Asman, perwakilan ASMAN PS, Jumat (27/12/2025).

Ketebalan Diduga Dipangkas Lebih dari 50 Persen

Menurut Asman, secara visual kondisi aspal tampak tipis dan tidak meyakinkan. Dugaan tersebut kemudian diperkuat melalui pengukuran manual di beberapa titik ruas jalan.

“Hasil pengukuran kami menunjukkan AC-BC hanya sekitar 2 cm dan AC-WC sekitar 1 cm. Totalnya hanya 3 cm. Artinya, ketebalan aspal diduga dipangkas lebih dari 50 persen dari spesifikasi,” tegasnya.

Ia menilai kondisi ini tidak bisa dianggap sebagai kesalahan teknis biasa, melainkan mengarah pada indikasi penyimpangan pekerjaan yang harus diusut secara serius.

“Kalau ketebalan dikurangi sejauh ini, jelas bukan kebetulan. Ini berpotensi merugikan daerah dan patut dicurigai sebagai praktik yang disengaja,” lanjut Asman.

Risiko Jalan Cepat Rusak dan Pemborosan Anggaran

ASMAN PS memperingatkan bahwa pengurangan ketebalan lapisan aspal akan berdampak langsung pada daya tahan jalan. Terlebih, ruas jalan tersebut kerap dilalui kendaraan bermuatan berat dan sebelumnya sudah lama tidak mendapat perbaikan.

“AC-BC adalah lapisan struktural utama. Kalau dibuat tipis, jalan pasti cepat rusak. Bisa jadi belum setahun sudah berlubang. Ujung-ujungnya pemerintah kembali menganggarkan perbaikan. Ini sama saja pemborosan uang rakyat,” katanya.

Pengawasan PUPR Dipertanyakan

Tak hanya menyoroti kontraktor pelaksana, ASMAN PS juga mempertanyakan peran Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Takalar selaku penanggung jawab teknis dan pengawas pekerjaan.

“Mustahil pekerjaan seperti ini lolos tanpa pengawasan. Pertanyaannya, apakah pengawasan tidak dilakukan, atau dilakukan tapi dibiarkan?” sindir Asman.

Ia menegaskan, lemahnya pengawasan berpotensi menyeret pihak-pihak tertentu ke dalam dugaan kelalaian atau bahkan pembiaran.

Sempat Cekcok di Lapangan

Asman mengungkapkan bahwa saat melakukan pemantauan, dirinya sempat terlibat adu argumen dengan oknum pengawas proyek serta salah satu pihak dari Pemerintah Desa Sawakong.

“Saya hanya mempertanyakan kualitas dan ketebalan aspal, tapi justru mendapat respons tidak kooperatif. Padahal ini proyek publik yang dananya dari uang rakyat,” ujarnya.

Desak APH Turun Tangan, Aksi Digelar

Atas temuan tersebut, ASMAN PS mendesak Aparat Penegak Hukum (APH), termasuk Kejaksaan dan Inspektorat, untuk segera melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap proyek tersebut, mulai dari dokumen perencanaan, pelaksanaan, hingga proses pengawasan.

“Kami mendesak audit teknis dan audit anggaran. Jika terbukti tidak sesuai RAB, harus ada sanksi tegas,” kata Asman.

Ia juga memastikan bahwa pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa pada Senin mendatang di Kantor Dinas PUPR Kabupaten Takalar dan Kejaksaan Negeri Takalar sebagai bentuk kontrol sosial.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas PUPR Kabupaten Takalar, CV Apar Prima Perkasa, maupun PPK proyek belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan pengurangan ketebalan dan kualitas pekerjaan tersebut.

(Tim)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar