Menyajikan Berita Akurat, Aktual dan Anti Hoax Siswa SMP di Malili Dirawat di Puskesmas Usai Terlibat Perkelahian di Sekolah, Kepsek Harap Persoalan Tidak Berlarut - SNIPER JURNALIS
News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Siswa SMP di Malili Dirawat di Puskesmas Usai Terlibat Perkelahian di Sekolah, Kepsek Harap Persoalan Tidak Berlarut

Siswa SMP di Malili Dirawat di Puskesmas Usai Terlibat Perkelahian di Sekolah, Kepsek Harap Persoalan Tidak Berlarut


Malili, Sniperjurnalis.com, Seorang siswa kelas 7 di SMP Negeri 1 Malili berinisial Hi (13) harus mendapatkan perawatan medis di UPTD Puskesmas Malili usai diduga menjadi korban penganiayaan oleh empat teman sekelasnya.

Kejadian ini terjadi pada Kamis pagi, sekitar pukul 09.00 WITA, setelah jam istirahat sekolah.

Korban mengalami luka pada bagian bibir serta mengeluhkan sakit di dada dan selangkangan.

Keluarga korban, yang merasa tidak terima atas insiden ini, langsung melaporkan kasus tersebut ke Polres Luwu Timur.

"Iya, anak kami saat ini sedang dirawat di Puskesmas Malili. Tadi pagi setelah jam istirahat, anak saya dianiaya oleh empat teman sekolahnya, yakni Fa, Al, Fa, dan Fa," ujar Hilda, ibu korban, saat dikonfirmasi media.

Menurut Hilda, tiga dari pelaku melakukan tindakan kekerasan di dalam kelas, sementara satu orang lainnya berada di teras sekolah dan terekam kamera CCTV.

"Saat di Polres, semua anak yang terlibat sudah mengakui perbuatannya di hadapan polisi. Kami sudah melihat bukti CCTV juga," tambahnya.

Keluarga korban berharap pihak kepolisian dan sekolah memberikan sanksi tegas agar kejadian serupa tidak terulang.

"Masih bersyukur luka anak kami tidak parah, tapi bagaimana kalau terjadi hal yang lebih buruk? Ini bukan sekadar perkelahian biasa, ini sudah masuk ranah bullying.

"Kami belum bisa menerima jika hanya diselesaikan secara kekeluargaan," tegas Hilda.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Malili, H. Sahabuddin, memberikan keterangan berbeda.

Ia menyebut insiden tersebut bukanlah penganiayaan, melainkan perkelahian biasa.

"Kejadian itu memang benar terjadi, tapi itu bukan penganiayaan, hanya perkelahian satu lawan satu yang terjadi di teras kelas dan terekam CCTV," kata Sahabuddin.

Pihak sekolah, lanjutnya, berharap persoalan ini bisa diselesaikan di lingkungan sekolah demi kebaikan semua pihak, mengingat para siswa masih di bawah umur.

Namun, ia juga menyampaikan harapannya agar korban segera pulih dan kembali bersekolah.

"Kami berharap persoalan ini tidak berlarut-larut. Kasihan juga anak-anak kami, sudah menginjak ruang penyidik.

"Semoga korban Hi cepat membaik dan bisa berkumpul kembali bersama guru dan teman-temannya di sekolah," pungkasnya.

(Red) 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar