Jelang Musim Tanam, Penyuluh Pertanian Liliriaja intensif Pantau Kondisi Persemaian
Soppeng, Sniperjurnalis.com,-Sejumlah personel Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng, kembali melakukan kegiatan pengamatan lapangan pada Selasa, 2 Desember 2025.
Kegiatan ini difokuskan pada pengecekan kondisi persemian bibit padi milik para petani menjelang musim tanam baru.
Pengamatan rutin tersebut merupakan bagian dari agenda tetap BPP Liliriaja yang setiap tahun dilaksanakan pada periode awal Desember.
Tujuannya adalah memastikan kondisi bibit padi dalam keadaan sehat, sekaligus mengantisipasi potensi gangguan organisme pengganggu tanaman (OPT) sejak fase awal pertumbuhan.
Andi Nurlina, SP., salah satu penyuluh pertanian yang memimpin kegiatan ini, menegaskan bahwa pemantauan di tahap persemian sangat menentukan keberhasilan produksi padi pada musim tanam mendatang.
Menurutnya, kualitas bibit adalah fondasi utama yang memengaruhi hasil panen secara keseluruhan.
“Setiap memasuki masa tanam, kami wajib turun langsung melihat kondisi persemian. Ini langkah penting agar bibit yang akan ditanam nantinya benar-benar sehat dan tidak terserang hama. Jika fase ini gagal, produksi ke depannya ikut terpengaruh,” ujar Andi Nurlina.
Ia menambahkan bahwa pengawasan yang dilakukan tidak hanya sebatas melihat pertumbuhan bibit, tetapi juga mencakup identifikasi penyakit dan hama yang berpotensi menyerang.
Tim penyuluh bahkan memberikan rekomendasi langsung kepada petani terkait tindakan pengendalian dini yang perlu dilakukan.
Dalam kegiatan tersebut, Andi Nurlina didampingi sejumlah petugas penyuluh lainnya serta petani penggarap lahan.
Para petani turut menunjukkan area persemaian mereka sambil menjelaskan kondisi yang dihadapi selama beberapa minggu terakhir.
Salah satu persoalan terbesar yang dikeluhkan petani adalah meningkatnya serangan hama tikus.
Beberapa petani mengaku harus begadang hampir setiap malam untuk menjaga persemian mereka agar tidak habis dimakan tikus.
“Kalau tidak dijaga, semalam saja bisa habis. Tahun ini serangan tikus cukup parah, dan sangat meresahkan,” ungkap Masse, salah seorang petani yang ditemui di lokasi.
Masse menuturkan bahwa para petani berharap adanya intervensi dari pemerintah desa, khususnya melalui pengalokasian anggaran Program Ketahanan Pangan untuk pengadaan racun tikus.
Ia menilai, pemberantasan yang dilakukan secara massal akan memberikan hasil yang lebih maksimal dibanding jika dilakukan sendiri-sendiri oleh petani.
“Kami berharap ada bantuan racun tikus supaya bisa dilakukan pemberantasan bersama-sama. Kalau serentak, hasilnya lebih efektif,” tambahnya.
BPP Liliriaja berharap, kegiatan pengamatan lapangan yang dilakukan secara berkala ini dapat membantu petani meminimalkan kerugian akibat hama serta meningkatkan kualitas produksi padi di wilayah Kecamatan Liliriaja.
Dengan monitoring yang tepat dan koordinasi yang baik antara penyuluh dan petani, musim tanam Desember 2025 diharapkan dapat berlangsung lancar dan menghasilkan produktivitas yang optimal.
(Red)


Posting Komentar